Megamix Video Militia Vol. 2

Playlists:
01. Siska Raharja “Overdose”
02. Luqman Hakim Adi Negara “Sweet Movie Selection”
03. Deon Manunggal “BoNk!”
04. Nala Nandana “Aku Mau…”
05. Bobby Prasetyo “Indonesia Mencari Kingkong”

Megamix Video Militia Vol. 2 ini adalah kumpulan video hasil karya dari workshop video scratch yang merupakan bagian dari program Megamix Militia, berlangsung pada tanggal 20 Februari 2011. Partisipan workshop ini berjumlah 8 orang dengan latar belakang yang bervariasi. Empat orang memiliki latar belakang pendidikan di Jurusan Televisi, Institut Seni Indonesia. Tiga orang bekerja di beberapa organisasi seni budaya yang berbeda-beda. Sedangkan satu orang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, dan bekerja sebagai fotografer partikelir. Seluruh peserta memiliki kemampuan olah video dasar.

Metode workshop ini sangat terbuka. Walaupun mengusung nama video scratch, namun peserta tidak dipaksa untuk menggunakan teknik tersebut. Fasilitator workshop, Anang Saptoto, hanya berperan mengenalkan teknik video scratch. Setelah pengenalan metode, peserta diminta untuk mengembangkan cara kerja sendiri.

Partisipan diharapkan dapat mengembangkan teknik video scratch yang sesuai dengan konteks media dan teknologi informasi di masa kini. Penyesuaian ini dibutuhkan karena perbedaan situasi yang terjadi pada awal perkembangan video scratch dengan situasi sekarang. Scratch video muncul pada tahun 1980an di masa awal kejayaan televisi. Gerakan tersebut lahir sebagai kritik atas komersialisme dan efek media massa, terutama televisi. Sedangkan pada masa kini, televisi bukan lagi menjadi media dengan kekuatan dominan seperti yang terjadi di tahun 1980an. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk kehadiran internet, menjadi faktor utama dalam proses konvergensi media. Workshop ini mendorong partisipan untuk mengembangkan metode video scratch yang sejalan dengan konteks konvergensi media yang berlaku saat ini.

Selain pengembangan teknik, workshop ini juga bertujuan untuk membicarakan isu otentisitas dan kepengarangan kepada individu-individu yang aktif melakukan praktik pengolahan video. Dalam workshop ini, terlihat bahwa para partisipan yang sangat familiar dengan praktik remix, belum melihat kegiatan tersebut sebagai bagian dari proses produksi alternatif. Isu otentisitas, konsep kepengarangan yang dominan dan alternatif, dibahas pada sesi awal workshop. Mayoritas waktu workshop dihabiskan untuk membahas ide karya setiap individu.

Tema yang diberikan kepada para peserta adalah copying. Konsep utamanya adalah bagaimana isu copying dapat dibahas melalui video-video remix. Para peserta merespon tema ini dengan merumuskan beberapa poin aturan kerja. Poin pertama adalah materi yang dimanfaatkan dapat diambil dari manapun, baik internet, merekam siaran televisi, maupun video bajakan. Cara ini dijalankan untuk membangun kaitan dengan konsep konvergensi media. Poin kedua, walaupun materi dapat bersumber dari mana saja, isu copying yang dibahas terbatas pada praktik di televisi. Selain untuk membangun hubungan dengan praktik awal video scratch, poin ini juga bertujuan untuk membangun perbedaan dengan video-video remix lainnya yang telah beredar di internet. Hasil observasi singkat dari para peserta, video-video remix internet jarang yang menggunakan materi dari televisi.

Dari poin aturan kerja dan benang merah tema, para peserta membicarakan kemungkinan-kemungkinan tema. Tema yang dilontarkan oleh para peserta cukup bervariasi. Mulai dari praktik pengkopian di sinetron, iklan, hingga lagu dan reality show. Selesai brainstorming, para peserta diberi waktu 1 minggu untuk menyelesaikan karya masing-masing. Setiap orang minimal menyerahkan 1 buah video berdurasi maksimal 5 menit, dengan format mp4. Komunikasi yang terjadi dalam workshop, tetap berlanjut lewat email. Salah satu isu yang dihadapi para peserta adalah mencari variasi cara untuk membicarakan topik otentisitas dalam medium video. Pada akhir proses, beberapa peserta membutuhkan perpanjangan waktu kerja. Beberapa peserta lainnya mengundurkan diri. Sehingga akhirnya tersisa 5 orang peserta dengan 9 video yang setelah disaring kembali menjadi 5 video. Kelima video tersebut tersusun dalam kompilasi kali ini.


Leave a Reply